DRIVING IS ME TIME (When Aldo Zero to Hero)
Aku memacu kuda besiku membelah pagi. Deru desir angin memekakkan telinga. Meski sudah di lindungi helm berstandar ini, kecepatanku memang tak bisa diragukan. Nggak heran memang, teman-temanku menyebutku dengan julukan Penantang Maut. “What! Gile lu, ndro! Jarak tempuh Samarinda-Bontang ‘kan 3 jam. Lah, lu pangkas jadi sejam.” Respon Aldino sudah selalu kuduga demikian. Memarahiku. Entahlah ini sudah yang keberapa kali. “Ah, itu tergantung soundtrack perjalananku hari ini, boi!” jawabku membela. Kali ini Chester Bennington setia menemani selama perjalanan. Suara menghentak dan scream khas vokalis Linkin Park ini membuat nada-nada di setiap gas yang kudera. Kalau nadanya mellow, aku pun melembat. Berbanding terbalik jika lagunya sangat terlampau semangat. Tiba-tiba aku jadi penguasa jalanan. Sebelas dua belas dengan Valentino Rossi. Versi KW-nya. Hehe. Berbalap dengan berisiknya angin dari balik helm. Hidup ini dinikmati. Setiap scene dalam perjalananku tadi seperti