Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Goodbye Nirwana

Gambar
First sight, I think you so talkative, dear. And I couldn’t imagine that I must in Infokom group with you. You were young volunteer in East Kalimantan’s contingent. Yes, you little miss rebel. Hehe. Sehari sebelum keberangkatan ke Gorontalo, kita berdua naik turun tangga gedung PMI Provinsi Kaltim, untuk mengumpulkan bahan mading. Kaki keram gilak! Bengkak. Seperti biasa, kamu menyuguhkan raut muka yang sama denganku, capek. Di Gorontalo, kamu sering sekali berkelahi dengan Nanda. Sering curhat ke aku, betapa jengkelnya kamu sama nanda. Ah, anak kecil. Kenapa suka kelahi cuma karena hal-hal kecil? Aku loh dik yang bingung sama kalian. Aku, Nanda, dan kamu adalah satu kelompok Infokom kontingen kaltim Kaltim. Belum lagi aku yang harus menyatukan kerja sama antar anggota infokom lain. Dik, jangan kelahi lagi ya. Kita harus menyiapkan tema infokom setiap hari nih. Biar mading kita makin keren dan dapat juara nasional J Dik, kamu ingat nggak? Tengah malam kita begadang meny

Sehat itu Mahal!

Gambar
wajah sang konsumen == Padahal paranoid ntuh Siapa yang ndak suka gulali? Pada suka kan, meski nggak terlalu. Ya nggak suka nggak usa icip *lirik Tappei. HIHI. Gulali yang pinky siapa sangka pewarnanya berbahaya? Terus masih ada bakso, tahu, mie, yang dicampur boraks. Terasi dengan bahan baku udang yang busuk. Mudah-mudahan kalau di Bontang Kuala, tempat wisata di Bontang yang terkenal dengan terasinya, original 100%. Halo cendol? Halo juga gula aren? Halo kecap? Aku juga mulai paranoid sama kamu. Waah, kayaknya paranoid sama makanan-makanan yang berwarna. Hedeh. Makin maju zaman, makin ‘kere’aktif aja penjual makanan. Ternyata bahan kimia berbahaya yang mereka campur kebanyakan sudah lama dipakai sejak dahulu loh. Tapi pake nama daerahnya gitu. Mereka emboh sama nama kimianya Contohnya boraks tapi aku lupa. Para karyawan pun yang sehari-hari bercengkerama dan asyik campur ini itupun kebanyakan nggak tahu apa itu. “Di suruh, Bos.” Mana pisau mana pisau >>

Tanggungjawab Seorang Anggota

Gambar
Tak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya anggota di sebuah organisasi dapat mencerminkan visi misi dari organisasi tersebut. Apakah sudah tercapai atau belum. Penilaian orang pun, mereka melihat dari anggotanya. Sama halnya dengan Islam, orang menilai dari followers -nya, kan? J Aku menulis ini karena terusik. Begitu banyak pertanyaan yang tak kumengerti. Mengapa mereka begitu sih? Kenapa aku nggak bisa menjadi anggota yang baik? Mengapa aku nggak bisa memberi contoh yang baik untuk adik-adik? Dan banyak pertanyaan, ‘kok gitu?’ dalam hati :p ------------------------------------- Dulu di SMP, aku mengagumi seorang kakak kelas cewek yang stelannya muslimah banget. Udah gitu cantik dan aktif di OSIS. Ya, kagum itu wajar dan lumrah. Apalagi saat itu aku suka mengamati orang. Di SMA pun, aku menjumpainya lagi. Dia aktif di rohis. Tapi dia berubah, bukan yang sering kulihat di SMP dulu. Pakaiannya ketat, jilbabnya mulai ketarik ke atas, dan kenapa dia pacaran? Bukankah da