Goodbye Nirwana


First sight, I think you so talkative, dear. And I couldn’t imagine that I must in Infokom group with you. You were young volunteer in East Kalimantan’s contingent. Yes, you little miss rebel. Hehe.

Sehari sebelum keberangkatan ke Gorontalo, kita berdua naik turun tangga gedung PMI Provinsi Kaltim, untuk mengumpulkan bahan mading. Kaki keram gilak! Bengkak. Seperti biasa, kamu menyuguhkan raut muka yang sama denganku, capek.

Di Gorontalo, kamu sering sekali berkelahi dengan Nanda. Sering curhat ke aku, betapa jengkelnya kamu sama nanda. Ah, anak kecil. Kenapa suka kelahi cuma karena hal-hal kecil? Aku loh dik yang bingung sama kalian. Aku, Nanda, dan kamu adalah satu kelompok Infokom kontingen kaltim Kaltim. Belum lagi aku yang harus menyatukan kerja sama antar anggota infokom lain. Dik, jangan kelahi lagi ya. Kita harus menyiapkan tema infokom setiap hari nih. Biar mading kita makin keren dan dapat juara nasional J

Dik, kamu ingat nggak? Tengah malam kita begadang menyelesaikan mading sampai nyaris jam 3 dini hari.  Tapi kamu keburu tidur karena sudah mengantuk. Tinggal aku, Desty, Apri, dan teman yang lupa namanya, tetap lanjut. Padahal besok pagi, ada upacara pembukaan. Mata bengkak karena begadang.

Sampai di hari pengumuman  infokom Jumbara Nasional 2011 kemarin, Alhamdulillah kontingen Kaltim juara 2 nasional. Meningkat dari Jumnas 5 tahun lalu. Kelompok infokom kita sempat sedih dan menitikkan air mata karena kita tidak masuk 5 besar nasional. Kamu menangis. Tapi kabar terakhir, kita dapat juara 7 nasional. Alhamdulillah.

Beberapa bulan setelah Jumbara Nasional, kamu SMS aku. Entah kamu dapat nomor dari siapa atau memang pas itu kamu minta ya. Lupa nih.

“Kk apa kabar? Lagi ngapain?”
“Wana kirim foto ya. Kk juga.”

Wana, nomormu aku hubungi tidak aktif. Wana, gimana kabarmu, di Nunukan sana?

Saat terakhir

Selasa (7/8) kemarin, Bowo SMS  kalau Wana MENINGGAL. Ya, MENINGGAL. Sontak aku kaget dan tak percaya. Kamu kenapa Wana? Sakit kah sayang? Atau kecelakaan?

Kabar menyesakkan ini datang tepat dengan keberangkatanku ke Samarinda untuk daftar ulang Maba Unmul. Sepanjang perjalanan aku merenung dan tak percaya. Bahwa Wana telah menghadapNya lebih dulu. Mataku sembab karena menangis.

Kamu kenapa sayang??

Semenjak SMS terakhirmu, aku sudah tak kontak denganmu. FB-mu pun tak aktif. Sampai kabar meninggal itu sampai.

Kamu kenapa adikku??

Kata Feby, PMR Wira yang se-kota denganmu mengatakan kalau kamu sakit, badanmu kurus, batuk-batuk terus, dan rambut rontok. Dugaan kanker. Masya Allah, kanker apa?? Air mata tak tertahankan menuruni pipi.

Jika boleh aku menyalahkan diri. Aku sangat menyesal sekali. Jika aku tahu, ingin sekali aku ada di sampingmu atau sekedar bisa menelpon mendengar suaramu yang cerewet. Menyumbangkan spirit. Atau mencium pipi dan memelukmu seperti saat pengumuman Jumnas kala itu. Di saat terakhir itu, aku ingin melihatmu dik T.T

Berat dik. Maafkan jika aku masih tak percaya akan ketiadaanmu kini. Tapi aku harus ikhlaskan. Kamu adalah milik Allah. Semua yang bernyawa akan kembali padaNya. Innalillahi wa inna ilaihiraji’un. Semoga sakit yang kamu derita meringankan dan menawarkan dosamu, dik. Aamiin.
On the way to watched volley ball competition. Singgah berpose dulu
Serius lihat mading Infokom kontingen Kaltim. Hasil kerja keras kita dik!
Semoga amal ibadahmu diterima olehNya. Aamiin. Love you!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lomba Horor Tengah Malam

Talk About MAMA

Binti, Binti, dan Binti