Welcome My 19th!

Happy milad to me. Welcome 19th! ^^
Baru kemarin 15 tahun, asyik-asyiknya dengerin lagi Fifteen-nya Taylor Swift. Eh sekarang udah tambah tuhak :') Biasa kalau lagi deket-deket hari tambah usia. Tiba-tiba teman-teman rada aneh. Gelagatnya mencurigakan. Senyum-senyum ada maunya, mau ditraktir hihi. Ada rahasia buat ngasi kejutan. Apesnya sih dikerjain hehe. Pengalaman pernah dikerjain, alhasil gue marah sejadi-jadinya. Ya, gimana dong. Sudah ditraktir tempat sekalian bakar jagung. Disiapin makanan. Akhirnya lempar tepung ke sana ke mari. Gue yang kelaparan dari rumah, malah nggak jadi makan. Muka dan badan penuh tepung. Errrr... Itu bukan kejutan, itu acara mubaziran. Alhamdulillah setelah itu, teman-teman mengerti.

Mamak sempat menahanku untuk tetap stay di Bontang. Berhubung aku lagi pulang karena minggu tenang sebelum ujian. Menenangkan pikiran di Bontang hehe. Akhirnya aku balik lebih awal, tanggal 28 Januari. Balik ke kampus ambil kartu peserta ujian dan sorenya menemani adik-adik PMR Jumbara Daerah di Stadion Palaran. Plus nambah pengetahuan rute perjalanan baru. Maklum orang baru di Samarinda hehe.

Jadi, tahun baruan di luar kota deh. Sedih sih. Sambil baring di bawah pohon stadion Palaran, aku menerawang jauh. Ulang tahun jauh dari keluarga. Mungkin teman-teman yang juga ingat bisa dihitung jari. Langit mendung, semendung hatiku.

Aku makin menyadari, berharganya bisa dikelilingi keluarga dan teman-teman tersayang :') Hujan turun. Ekspresikan diri dengan main hujan bersama kakak-kakak KSR Bontang. Hanyut dalam kegembiraan. Karena ada urusan hidup yang tidak bisa di tunda, sehari sebelum perpindahan usia dan pengumuman juara Jumbara Daerah PMR Kaltim ke-2, aku pun pulang ke kos. Padahal pengen liat pengumumannya huhuu.

Sampai di kos, tepar kecapekan dan kedinginan. Tidur sampai tengah malam. Ribut banget deh di luar kos. Cetaarrr....cetarrrr!! Bunyi petasan silih berganti. Sangat semarak dengan bunyi terompet. Aku meringkuk di bawah selimut. Tahun baruan hujan. Ya, semoga berkah.

Dini hari bangun dan mendapati sms-sms yang masuk ke inbox X3-00. Terharu dengan perhatian teman-teman yang sms ngucapin selamat milad. Tiba-tiba aku merasa sangat di sayangi. Ku liat timeline FB, dari 1200-an teman, hanya sebagian kecil yang ngucapin. Jazaakumullah khairan katsiran ya. 

 Umurku sekarang 19 tahun. Masih banyak kewajiban belum sempurna bahkan yang belum sempat kukerjakan. Kewajiban-kewajiban itu  melebihi jumlah usiaku ini. Jilbaban terkadang kurang syar'i, salat yang belum tepat waktu, dakwah, bakti kepada bapak mamak, sayang kepada adik-adik, dan lain-lain. Banyak PR dalam hidup ini. Ya, Allah semoga istiqomah selalu di hati. Aamiin.

Makasih banget buat teman satu kosku, udah beliin kue enak banget!
manyun ke kue :p
Akhirnya punya bantal :p



Dapat kejutan kue doraemon :3

Sebelum berangkat ke bioskop nonton Habibi-Ainun, makan kue dulu

Thanks a lot to Aulia, Mira, Fifi, and Indi :-*
Udah hari ke-8, subuh-subuh nongol komen Bunda Asma Nadia di timeline-ku. Dari ribuan fans-nya, aku merasa beruntung sekali. Apalagi nyempetin waktu nulis sela travelling beliau di Eropa. Makin sayang Bunda deh :3 Makasih ya Bun!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lomba Horor Tengah Malam

Gambar
Lomba ituu... Malam ini aku mendengarkan SK Misteri lagi. Rasanya 7 hari dalam seminggu nggak seru kalau nggak dengerin program misteri ini. Tak ada yang menantang. Hoho. Seperti biasa, penyiarnya 2 orang, cewek dan cowok. Tapi lupa nama mereka :P  Aku mendengarkan bersama 2 orang sepupu. Tepat jam 11 malam, dimulai dengan suara seram, suara burung hantu. Iihh, Betewe, aku jadi kangen suara burung hantu. Dulu di rumahku sering disinggahi burung hantu. Dulu ketika lingkunganku belum sepadat sekarang. Lalu Ashar, adikku tiba-tiba matikan film 2012 yang sedang ditontonnya dan cepat tidur ketika mendengar suara seram itu. Hahahaa. Padahal aku sudah bilang ngapain takut, kadang ceritanya cuma iseng. Eh dianya tetap pura-pura tidur. Nggak bergerak. Program misteri yang berlangsung selama satu jam ini, tak selamanya serius. Kadang penelpon nggak serius berbagi cerita. “Terus mba, di belakang ada putih-putih… HANTU!!!” “Tuutt..tutt..tuuutt” Putus. “Saya dengan teman-te
Baca selengkapnya

Talk About MAMA

Gambar
Aku ingat di hari selepas tanggal 22 Desember tahun 2012. Aku pulang ke Bontang sambil membawa kejutan untuk mama di rumah. Sehelai bunga kertas. Sisa hadiah Hari Ibu yang aku buat bersama teman-teman LDF dan UKM Jurnalistik. Aku berharap, mama akan sumringah menerima kejutan dariku. Sampai di rumah, aku mencari yg tepat. Kuberikan bunga itu beserta ucapan yang tertempel di plastik bunga kertas itu. "Ma, ini ada bunga buat mama!" Sekonyong-konyong aku langsung memberikan pada mama. Mama hanya senyum tipis. Tidak ada ucapan yang keluar dari bibir beliau. Sampai aku keluar kamar. Nihil balasan. Ketika aku masuk kamar, mama sudah tidak ada. Kudapati bunga itu tergeletak di kasur. "Nggak berkesan ya, ma?" Kataku dlm hati. Kecewa. Tapi, aku sudah tahu karakter mama. Mama itu pendiam. Tidak banyak bicara. Saat aku pertama kali meninggalkan rumah untuk kuliah, mama hanya mengantarkanku sampai teras rumah. Tidak ada kecupan di pipi, pelukan, darinya. Datar. Ia pun me
Baca selengkapnya

Binti, Binti, dan Binti

Gambar
Hi, my name is Binti :D Aku terlahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Anak paling ganteng. Bahahaa. Maksudnya anak cewek sendiri. Hehe. Merasa istimewa karena terlahir pada saat tahun baru masehi tahun 1994. Lebih istimewa lagi, tanggal lahirku sama dengan tanggal lahir mamakku. Kompakan ceritanya neh ^^v Tapi jujur ya. Aku nggak suka dipanggil ‘mba’ sama teman-teman sebaya. Merasa paling tuhak atau malah tampang ibu-ibu ya? Bahahaaaa. Kalau ini mah keterlaluan kali, masih ABG gini dipanggil Ibu. “Heik? Apa?” pake muka heran jelek. Nggak terima. “Karena kamu dewasa!” Ya Allah… Dewasa sih dewasa. Tapi nggak usah sampai panggil mba kali. Justru ketika mereka memanggil namaku yang kusuka, aku merasa dihargai dan disayang. “Mba Bin!” Nggak noleh. “Binti!” Baru noleh. Back to the poin. Dulu aku tak tahu arti dari sebuah nama. Aku hanya mengerti kalau namaku, Binti. Begitu orang-orang memanggilku. Dari lahir sampai SD tak ada yang mengol
Baca selengkapnya