SELAMAT SESAAT (Sarjana Psikologi)

“Selamat sesaat
Akhirnya sampai pada waktu kamu bisa sejenak tuk rehat
Pilihan lulus pada pada waktu yang tepat
Waktu yang sering dibilang orang terlambat
Namun, bagiku tidak pernah merasa sesal lebih dari tahun keempat”





Kata Bulek Hana, skripsi adalah teman. Harus diakrabi tiap hari, biar deket. Skripsi bak nulis cerpen atau feature, ada ‘alurnya’. Dan… you know, skripsi gak bisa ditikung. Atau kamu akan kehilangan cita rasa menulisnya. Manajemen waktu adalah PR terberatnya.

“Nulis aja, revisi mah belakangan ajah!”

Tulis aja yang ada dipikiran. Outline selalu membantu proses menulis. Meski kena tegur berkali-kali. Karena eh karena, bahasa menulis saya persis bahasa cerpen. Alamak, maafkan anakmu yang suka baca cerpen dan komik ini 
Ah, terkadang memang bagus punya teman-teman yang punya jiwa nekad (mereka bilang idealis). Sejenak berlaku seperti mereka dengan segudang kenekadannya. Berpacu dengan target.

JENUH. Kadang iapun datang mendesak-desak. Driving, murottal, hutan, pantai, sungai, adalah hal-hal yang menenangkan. Alhamdulillah, I’m feel alive again.

“Doing some-unusual-thing that you never do before…”
“Mencoba dan terus berjuang tetap lebih baik. Perkuat harapan dengan doa-doa. Insya Allah bisa!”

Kala revisi terus berdatangan, dari seminar satu hingga tiga. Sampai harus melewati insiden laptop ketumpahan air dan harap-harap cemas nunggu jadwal konsul dengan dosen. Artis mah kalah. Dan di situlah saya bisa tahu, betapa hebatnya dosen bisa buat mood swing. Up and down. Kalah-kalah marahnya mamak di rumah 
Tapapa… Nggak ada seminar yang sempurna.




“Keep forward bin… keep forward…”

Saat aku kehilangan sesuatu tapi aku mendapatkan sesuatu yang lain. Dalam hal ini, sebut saja diaa… “kesempatan”. It’s sunnatullah. Tapapa… Allah ganti tahun keempat dengan berjumpa orang-orang yang ajaib, aneh, hebat, serta hangatnya atmosfer persahabatan yang ditawarkan. Sekaligus berlatih menata emosi dan belajar untuk no excuse. Bahkan menjadi pelengkap puzzle mimpi-mimpi yang perlahan Allah wujudkan dengan cara yang unik.

Percayalah, akan ada hal-hal baik yang akan menjumpaimu ketika kamu tetap memutuskan untuk tenggelam dalam lingkungan yang positif. Tidak semua berbayar materi, tapi juga non materi. Empat tahun berkuliah, tahun selanjutnya adalah waktu eksplorasi lingkungan realitas. Semakin banyak berjumpa dan bertukar pikiran dengan orang, membuat lebih open-minded. Kemudian menyaksikan serta menemani transformasi teman-teman baik di tahun-tahun terakhir kuliahnya.

“Aku ingin berubah, bin. Lebih aktif dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Bagaimana caranya?”

Bagaimana jikalau aku meninggalkan mereka dan balik ke kota asal lebih awal. Aku tidak akan bisa melihat progress mereka dan sekedar mengatakan “I’m proud of you guys!”. Mereka bahkan lebih keren dari saya. Angkat topi dah.

Lulus di tahun ke lima adalah berkah Ramadhan di sepuluh hari terakhirnya. Bonusnya ketika Universitas Mulawarman berpredikat “A”. Horray! Etapi, jurusan Psikologi masih C. Psikologi juga belum jadi fakultas. Yha, kapan-kapan. Masih berharap dan terus berharap :'D

Well…

Terima kasih untuk setiap 'drama' yang terjadi selama perjalanan ini hingga lunas menjadi Sarjana Psikologi pada tanggal 16 juni 2017 di ruang 5. Ruangan yang menjadi saksi bisu mahasiswa-mahasiswa Fisip yang akhirnya pulang memenuhi janji orang tua dan siap diaplikasikan di lingkungan masyarakat. Semoga bisa menebar manfaat.

Terima kasih untuk setiap doa dan support. Jikalau engkau sedang bahagia dan terasa lapang, mungkin salah satu doaku untukmu terkabul 
“Dek, kalo adek pintar dan sukses. Siapa yang merasakan? Ya, kamu sendiri.” – Alm. Mama

It’s not the end. It’s just beginning of everything!

Kapal petjah, 19 Juni 2017

(Binti Mufidatul Jahro, S. Psi)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lomba Horor Tengah Malam

Talk About MAMA

Binti, Binti, dan Binti